Selingkuh dengan novi calon kakak ipar

Namaku Sugianto Baskoro dipanggil sugi, usiaku 26 tahun. Bulan itu sebenarnya bulan dimana aku dan pacarku dilanda kesedihan, karena calon mertuaku menderita kanker dan dirawat di RS daerah karawaci. Dan dari situlah semua perjinahan ini berlangsung.

Pacarku anak terakhir dr dua bersaudara, dan kakaknya bernama novi yang berusia  28tahun beranak satu, sudah menikah. Malam itu aku yg pulang kantor janjian dgn tmnku didepan gang rumah pacarku untuk ambil obat. Obat kulit ntuk anaknya kak novi, setelah itu aku langsung kerumah pacarku untuk memberikan obat pesanan kak novi.

Kala itu, pacarku dan papanya jaga malam ibu di rs. Sedangkan kak novi dirumah. Tinnngg..nongg... "Yah ud tidur nih padaan" gumamku dalam hati. Kutelpon saja kak novi, "kak aku sudah didepan pager ya", "oiya nu bentar kak novi bukain".

Setelah pager dibuka aku lngsung parkir motor dan masuk kermah. Malam itu kak novi sendirian, aku memang telah lama menaruh hati padanya karena badannya yang jenjang, putih mulus seksi agak kurus sekitar 48 dan dengan dada yag sedang, mungkin 34 b.

Anaknya aurel sudah tidur karena sudah jam 21.30. "Mas wid mana kak, jaga juga apa?" "Ngga su, udah arah pulang dr rs," terangnya. Malam itu kak novi menggunakan kaos buntung dan belahan dada rendah, celana pendek sepaha dan tak menggunakan bra.

Aku akan belingsatan juga melihat dadanya, dan sempat mikir buat nidurin. Aku rebahan disofa depan sambil tengkurep, saa itu kak novi membawakan minuman dan memijitku perlahan "cape nu," ujarnya. "Iya lumayan, aurel ud telap sih mau maenan," timpalku.

Tak sengaja aku telentang dan menyenggol dadanya, aku merasakan putingnya. Dag dig dug rasanya, "ih sugi, rese ah nyenggol2. Kalo pengen bilang," candanya. "Iya pengen kak emank boleh?" Tanyaku sekenanya.

"Nih kalo berani," godanya. Mendengar itu aku langsung menyergapnya sehingga kami berposisi tindihan. Aku diatas ia dibawah, kuraba dadanya dari luar kaos dan kucumbu bibirnya... "Hhmmmf," lama aku meremas sambil bercumbu, aku mulai meremas dan meraba puting dari bawah kaos. "Mmmhhh...," lirih kak novi.

Takut keburu suaminya tiba, mas wid, aku melancarkan lebih. Kubuka bajunya dienyot payudaranya dan setelah puas, kududukkan tubuhnya ku beraksi dibawah selangkangannya, kumainkan klitorsnya dgn lidah dan jari.."Ouuuhhh..hhhaaaa....mmmhhh, terus nuu...lagii," lirihnya.

Tak lama iya mengejang "haaaahhhh...ooohh..., nu kak novi keluar...lagi nuu,". Entah apa yg merasukinya hingga ia sukarela untuk di jinahi calon adik iparnya. "Nu, ayooo," pintanya. Rupanya ia sudah tak sabar. Memeknya ditumbuhi bulu2 tipis dan memerah warnanya, sama dengan memek pacarku.

Dan perlahan kuubah posisi kami menjadi tiduran disofa, kumasukkan penisku yg berukuran 15cm dimaeter 3cm. Pelan namun pasti penisku tenggelam "bllleeeepppp" dan diikuti oleh suaranya "aaaahhh...uuuhhhh..mmmmmfffhhhh...."

Memang memek kakakku terbilang sudah tidak sempit lagi, tp dsinilah nikamatnya, aku bisa mengocok tanpa ragu. Langusng gaspol, maju mundur.. Ia pun belingsatan, kepalanya kekanan dan kekiri... "Auhhhhh...oouuhhhh...yeeessss...." "Ohhhhh mmyyyy gooodddd...aaaaa...aaaaa...aaaa...." Hhhhhhhmmmmgdffffhhh,,....ouuuuhhhhn," "terusss sayaaanggg..teruussss sayaaaangg...aaaahhhhh..."

Dalam hitungan 1menit ia teriak kencangg "uuuffffffhhhhh...uuuufffhhhh...uuuuhhh...yyyeeeee...hhhaaaaahhhhh.....hooooooohhhhhh....kak noviii keluarrr sayangggg...". Semakin hot suaranya aku semakin kencang memacu..."Uhhh yeeasssshhhhhh" akhirnya kurasakan kedutan di memeknya dan ia pun keluar lagiiii..."Hooooooohhhhh"

"N

Suuu ayoo cepeeetan kamu keluarrr...keburu mas wid sampeee" "aaaaaa...aaaaaa...aaaaaa....aaaaa...'

Aku seakan tak peduli, trus kegenjot sesuka hati.."Hhhhaaaa...uuuffff....nuuuu...kaaakkk noooviiii...mau ...kleuarrraa...."Uarnya sambil menahan enak. "Iyaa kak tahan sebentar...bareng...", timpalku..

"Iiiii...yaaa aayoooo..bareeennnggg...aaahhh..uhhhh..aaaam..uhhhhh..yyyaaaaa...", "aaaahhh...aaahhh..." Crrooootttt...crrrttt..mcrttttt....crrttt...."

Akupun keluar bersamaan dengan erangannya yg hhebat. Setelah puas kami bersandar berdua sambil berpelukan. Kami kembali merapikan baju dan memang tak lama suaminya tiba. Sungguh malam yg nikmat, dan kemudian aku ngobrol dgn suaminya sejenak seperti tidak terjadi apa2.

Dan kemudian aku pulang dengan hati bahagia. Setelah kejadian malam itu kami suka mencuri waktu luang disaat rumah sepi.